Hai, Guys! Momen apa sih yang paling kamu ingat di setiap Agustus?
”Kemerdekaan!”
Duh, kompak bener ya! Hehehe! Tapi ya enggak salah sih, karena emang sejak 1945 perayaan kemerdekaan itu didengungkan. Hingga saat ini, seluruh siaran yang ada juga bakal memviralkan hal tersebut. Tidak hanya via media, di sekolah juga di lingkungan selevel RT turut memperingati. Ya meskipun rasanya, masih banyak nasib rakyat yang jauh dari kondisi merdeka. Ups!
Eh, ngomong-ngomong emang apa sih makna merdeka? Apa iya sekadar hengkangnya senapan penjajah dari bumi nusantara? Hem, jika biaya pendidikan masih mahal, biaya kesehatan ugal-ugalan, air beli, dan tanah serta rumah “menyewa”, apakah sudah layak disebut merdeka? Busyet dah! Berat banget ya obrolan kita kali ini! Hahaha!
Baiklah, mending kita ngebahas makna merdeka versi remaja aja deh ya. Sepertinya lebih seru. Lagi pula, roman-romannya masih banyak di antara remaja yang pada terjajah nih. Alias belum merdeka. What?! Serius! Kuy lah kita kulik-kulik!
Remaja Kebanyakan Drama
Dear remaja, coba deh lihat teman di kanan dan kiri kamu. Boleh juga lihat ke diri kamu sendiri. Perhatikan deh dengan seksama. Demi apa? Kamu bukan anak kecil lagi, yes!
Secara fisik, kamu sudah tumbuh dan berkembang. Dari sisi psikologis, sebenarnya juga pasti sudah berubah. Hal paling penting, secara syariat kamu sudah dipandang sabagai manusia yang sempurna akalnya. Disebut juga dengan istilah baligh. Artinya, telah tiba waktu untukmu memikul segala amanah dari-Nya. Setiap amal telah dicatat. Dosa dan pahala terus mengalir sesuai dengan amal-amal yang dilakukan.
Pertanyaannya, berapa banyak remaja yang menyadari hal penting ini? Coba kita tes. Lebih banyakan mana, baper ketika baca alquran atau baper pas nonton drakor? Lebih banyak mana, menyesal saat ketinggalan waktu salat atau menyesal ketika ketinggalan nonton video klip terbaru Idol kesayangan? Lebih banyakan mana, bergegas melakukan perintah ortu atau lebih asyik tik-tokan? Jika jawabannya lebih banyak ke hal-hal yang jauh dari kewajiban, fix berarti hidup kamu penuh drama. Capek-capek berbuat, hasilnya zonk di hadapan Allah Swt. Nyesek enggak, sih? Hiks, nyesek banget!
Ketika orientasi hidup hakiki belum kita pahami, maka yakinlah pasti hidup ini penuh dengan halusinasi. Seolah-olah bahagia, keren, dan tiada tandingan. Kenyataannya semua hanya buaian kosong semata. Coba, untuk apa terlihat paten karena mamiliki banyak follower, tetapi seringkali membuat orang tua meneteskan air mata? Fasih melafalkan lirik aneka lagu, tetapi kaku ketika membaca kalam-Nya? Atau, dikenal oleh banyak orang tetapi kehilangan adab pada gurunya? Ini adalah beberapa contoh perbuatan yang sia-sia. Bentuk drama yang merugikan bahkan mencelakakan diri. Adakah yang begitu? Kamu lebih tau jawabannya, kan?!
Remaja, Kembalilah Ke Alam Nyata
Dear remaja, sudah saatnya kita tinggalkan kehidupan yang penuh drama. Kita harus move on dan kembali pada kehidupan nyata. Kita manusia. Diciptakan dengan tujuan yang telah ditetapkan. So, hidup kita yang singkat di bumi ini bukanlah untuk berhalusinasi.
Yaps, Allah Swt. menciptakan kita agar kita beribadah kepada-Nya. Ibadah yang dimaksud bukanlah sekadar salat dan puasa. Tetapi setiap perbuatan kita yang mesti terikat dengan semua syariat-Nya. Inilah misi kita hidup di dunia. Semata menghamba kepada Allah Swt.
Dalam hal ibadah ritual, semisal salat, puasa, atau zakat, semua kita tunaikan semata-mata karena Allah Swt. Begitu pula dalam perkara makanan, minuman, pakaian, serta akhlak. Dipilih hanya yang Allah bolehkan agar rida-Nya kita dapatkan.
Demikianpun dalam soalan sosial, pergaulan, pendidikan, budaya, dan lain sebagainya. Semuanya harus dipastikan tidak ada yang melanggar aturang Sang Pencipta. Termasuk dalam hal berbakti kepada orang tua, ini juga merupakan kewajiban yang disyariatkan bagi kita. Kudu dijalankan, tidak boleh sedikitpun diabaikan. Catat!
Nah, inilah kehidupan nyata yang harus kita jalani dengan penuh kesadaran, Guys! Sehingga kita terhindar dari kehidupan yang penuh halusinasi. Coba deh renungi, banyak banget kan kewajiban yang mesti kita tunaikan?! Bagaimana jika belum memahami seluruh syariat islam? Ya, belajar dong! Ngaji islam secara kaffah! Tuh kan, semakin enggak ada waktu deh buat ngehalu! Baiklah, sip! Tancap gas untuk menjalani hidup di dunia nyata. Daebak!
Menjadi Remaja Merdeka
Hei kamu remaja, apa makna merdeka menurutmu? Hah, bebas mau ngapain aja? What, nonton drakor sepanjang waktu? Apa?! Rebahan tanpa harus mikirin belajar apalagi bantuin ortu?
Oh, ya ampun! Kayaknya kita butuh kongkow dan ngobrol santuy, nih. Yuk lah, mari!
Dear #TemanSurga, memang betul sih masa muda itu hanya sekali. Ketika masanya telah berlalu, maka tidak akan mungkin terulang lagi. Tetapi, bukan berarti kita mesti melampiaskan masa muda dengan kebebasan tanpa batas. Hati-hati, hanya kehidupan hewan loh yang serba bebas. Jika manusia mau coba-coba, maka bersiaplah untuk bablas dan amblas. Alias nista dan binasa. Tidak hanya di dunia, tetapi juga kelak ketika di akhirat. Ih, serem!
”Dan sungguh, akan Kami isi nereka jahanam banyak dari kalangan jin dan manusia. Mereka memiliki hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah, dan mereka memiliki mata tetapi tidak dipergunakannya untuk melihat tanda-tanda kekuasaan Allah, dan mereka mempunyai telinga tetapi tidak dipergunakan untuk mendengarkan ayat-ayat Allah. Mereka seperti hewan ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lengah.” (QS. Al-A’raf [7]:179)
Dear remaja, sebagai seorang muslim kita harus ingat bahwa hidup ini tidaklah hanya di dunia. Justru kehidupan dunia ini tidaklah lama, hanya sementara. Adapun kehidupan yang abadi itu adalah setelah kehidupan dunia. Yakni kehidupan akhirat. Akhiratlah kampung halaman kita. tempat kita kembali untuk selamanya.
Ingat juga bahwa Allah Swt. menyediakan dua tempat kembali di sana. Ada surga dan neraka. Allah Swt. menyiapkan keduanya sebagai balasan atas amal-amal kita selama di dunia. Nah, normalnya manusia yang beriman, sudah pasti menginginkan surga sebagai tempat kembalinya. Kamu juga begitu, kan?
Oleh sebab itu, hidup di dunia ini adalah kesempatan bagi kita untuk beramal sebaik mungkin. Melakukan amalan yang sudah jelas diperintahkan. Amalan yang pasti peroleh ganjaran pahala. So, hentikan semua kegiatan yang hanya melalaikan kita dari misi yang sesungguhnya. Terlebih lagi sesuatu yang jelas dosanya, auto timbun deh tuh amal sampai ke tujuh lapis dasar bumi. Jangan dibongkar-bongkar lagi!
Gimana, udah tergambar bagaimana merdeka ala remaja saleh/saleha? Yapz, merdeka itu adalah mandiri. Mandiri dalam bersikap, kokoh menggenggam prinsip sebagai seorang muslim. Cukuplah Allah Swt. dan Rasulullah Saw. sebagai sumber atas setiap kata dan laku.
Maka seorang remaja yang merdeka tidak akan mudah ikut-ikutan. Tidak mudah tergoda pada setiap hal yang melalaikan, semenarik apapun itu. Baginya hidup adalah kesempatan untuk berlomba dalam kebaikan. Agar tujuan akhir yang dicita, yakni berupa surga, bisa didapatkan. Karenanya, tidak akan disia-siakan sedikitpun waktunya selama masih hidup di dunia. Masyaallah!
Jadi gitu ya, Dear! Remaja merdeka, mandiri mengejar surga! Lets go![]